Senin, 14 April 2014

Berkunjung dan Ziarah di Makam Raja Paser di Pasir Belengkong


Photo Salah satu Raja Makam Raja Paser Sultan Adam

Sumber http://kesultanan_pasir.tripod.com/sadurangas/id10.html

NAMA RAJA / SULTAN PASIR (SADURANGAS) DAN
TAHUN MEMERINTAH
Versi Adjie Benni S.F.CH, A.Md.
NO.
 NAMA RAJA / SULTAN
 TAHUN
MEMERINTAH
1.
Ratu Putri Petung / Putri Di Dalam Petung (Sri Sukma Dewi Aria Manau Deng Giti)
1516 – 1567
2.
Raja Adjie Mas Patih Indra
1567 – 1607
3.
Raja Adjie Mas Anom Indra
1607 – 1644
4.
Raja Adjie Anom Singa Maulana
1644 – 1667
5.
Sultan Panembahan Sulaiman I (Adjie Perdana)
1667 – 1680
6.
Sultan Panembahan Adam I (Adjie Duwo)
1680 – 1705
7.
Sultan Adjie Muhammad Alamsyah (Adjie Geger)
1703 – 1726
La Madukelleng (Arung Matoa dari Wajo, Bugis, Makasar)
1726 – 1736
8.
Sultan Sepuh I Alamsyah (Adjie Negara)
1736 – 1766
9.*
Sultan Ibrahim Alam Syah (Adjie Sembilan)
1766 – 1786
Ratu Agung
1786 – 1788
10.
Sultan Dipati Anom Alamsyah (Adjie Dipati)
1788 – 1799
11.
Sultan Sulaiman II Alamsyah (Adjie Panji)
1799 – 1811
12.*
Sultan Ibrahim Alamsyah (Adjie Sembilan)
1811 – 1815
13.
Sultan Mahmud Han Alamsyah (Adjie Karang)
1815 – 1843
14.
Sultan Adam II Adjie Alamsyah (Adjie Adil)
1843 – 1853
15.
Sultan Sepuh II Alamsyah (Adjie Tenggara)
1853 – 1875
Pangeran Adjie Inggu (Putra Mahkota) putera Sultan Sepuh II Alamsyah (Adjie Tenggara)
1875 – 1876
16. a
Sultan Abdur Rahman Alamsyah (Adjie Timur Balam) putera Sultan  Adam II Adjie Alamsyah (Adjie Adil)
1876 – 1896 *
16. b
Sultan Muhammad Ali (Adjie Tiga) putera Sultan Mahmud Han Alamsyah (Adjie Karang)
1876 – 1898 **
Kevakuman pemerintahan kesultanan (diambil alih Pemerintah Belanda / VOC)
1898 – 1899
17.
Sultan Ibrahim Chaliluddin (Adjie Medje)
1899 – 1908

Catatan :
  1. Setelah wafatnya Sultan Adam II Adjie Alamsyah (Adjie Adil), berhubung anaknya yang laki-laki belum ada yang besar, maka pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri dengan dinobatkan menjadi Sultan Sepuh II Alamsyah (Adjie Tenggara).
  2. Pada tahun 1876 – 1896 Kerajaan Pasir terpecah menjadi 2 bagian, yaitu :
    • Sultan Abdur Rahman Alamsyah (Adjie Timur Balam)* dinobatkan oleh rakyat   menjadi Sultan di Benua (1876 - 1896)
    • Sultan Muhammad Ali (Adjie Tiga)** dinobatkan oleh Belanda menjadi Sultan di Muara Pasir (1876 – 1898)
  3. Mulai tahun 1896 Kerajaan Pasir (Sadurangas) bersatu kembali dibawah Sultan Muhammad Ali (Adjie Tiga)** setelah Sultan Abdur Rahman Alamsyah (Adjie Timur Balam)* pada tahun 1874 ditangkap pihak Belanda dan meninggal dunia secara mendadak.

SEBUTAN DAN GELAR DI KERAJAAN PASIR (SADURANGAS)
KALIMANTAN TIMUR
No.
Nama Lengkap
Sebutan
Gelar
Tahun
Memerintah
01
Sri Sukma Dewi binti Aria Manau Deng Giti
Ratu
Putri di Dalam Petung
1516 – 1567
02
Adjie Mas Patih Indra bin Abu Mansyur Indra Jaya
Raja
1567 – 1607
03
Adjie Mas Anom Indra bin Adjie Mas Patih Indra
Raja
1607 – 1644
04
Adjie Anom Singa Maulana bin Adjie Mas Anom Indra
Raja
1644 – 1667
05
Adjie Perdana bin Adjie Anom Singa Maulana
Sultan
Sulaiman I
06
Adjie Duwo bin Adjie Anom Singa Maulana
Sultan
Adam I
07
Adjie Geger bin Adjie Anom Singa Maulana
Sultan
Muhammad Alamsyah
….
La Madukelleng (Arung Matoa dari Wajo, Bugis)
08
Adjie Negara bin Adjie Geger
Sultan
Sepuh I Alamsyah
09
Adjie Sembilan bin Surya Nata Negara
Sultan
Ibrahim Alam Syah
10
Adjie Dipati bin Ibrahim Alamsyah
Sultan
Anom Alamsyah
11
Adjie Panji bin Ratu Agung
Sultan
Sulaiman II Alamsyah
12
Adjie Karang bin Adjie Masnad
Sultan
Mahmud Han Alamsyah
13
Adjie Adil bin Adjie Masnad
Sultan
Adam II Alamsyah
14
Adjie Tenggara bin Adjie Kemis
Sultan
Sepuh II Alamsyah
15
Adjie Timur Balam bin Adjie Adil
Sultan
Abdur Rahman Alamsyah
16
Adjie Tiga bin Adjie Karang
Sultan
Muhammad Ali
….
Kevakuman Pemerintahan Kesultanan (Diambil-alih Belanda)
……..
……..
1898 - 1899
17
Adjie Medje / Medjah bin Adjie Gapa
Sultan
Ibrahim Chaliluddin
1899 - 1908

Banyak Wisatawan Penasaran dengan Batu INDRAGIRI yang Fenomena


Photo Batu Indragiri ini menurut warga juga 
batu beranak karena batu tersebut selalu bertambah


            Batu ini juga merupakan salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik apalagi jika saat lebaran idul fitri dan idul adha mencapai ribuan pengunjung di pasir belengkong yang memadati disepanjang jalan hingga menuju makam para raja-raja paser batu indra giri ini berdekatan dengan meriam zaman Belanda dengan sebutan Meriam segentar bumi. by ws

Danau Tahura Lati Petangis Yang Penuh Eksotik


Photo Danau Tahura Lati di Petangis Kec. Pasir Belengkong Kab. Paser

          Dulunya Areal Tambang yang Gersang, Sekarang Danau dengan Hamparan Hutan  Catatan Perjalanan Jurnalistik Humas Pasir Setelah hampir satu jam menikmati keindahan alam disekitar danau air tawar Pit I, rombongan melanjutkan kunjungan ke Pit II. Lokasi ini sebelumnya adalah areal tambang yang digali untuk diambil batubara yang terkandung di dalamnya, setelah direklamasi, saat ini menjadi danau yang didalamnya hidup berbagai jenis ikan dan disekelilingnya ditumbuhi berbagai jenis tanaman cepat tumbuh seperti Akasia, ketapang dan Sengon.  
           Saat PT BHP KCI telah selesai melakukan kegiatan penambangan, lokasi ini dijadikan areal pemancingan bagi perusahaan. Tidak mengherankan saat ini terdapat keramba ikan yang kondisinya mulai rusak. Berbagai jenis ikan air tawar seperti mas, nila, gurami dan gabus (haruan) dibudidayakan dalam keramba tersebut, namun setelah ikan-ikan besar selanjutnya dilepas.

Referensi http://tahuralatipetangis.blogspot.com/

Minggu, 13 April 2014

Inilah Photo Salah Satu Rumah Tertua di Pasir Belengkong Sayang Tidak Terawat














Photo Plang rumah Raja Muda Paser yang belum di perbaiki hingga saat ini
(dari huruf i menjadi e pada abjad) Kab.Pasir menjadi Kab. Paser yang berada di pasir belengkong

Photo rumah H. Aji Nyese dengan Gelar Raja Muda Pasir  asli pasir belengkong sayangnya rumah ini tidak pelihara dan di pugar dengan segera bahkan tampak rusak, 
dan di berdayakan padahal bisa menjadi salah satu obyek wisata 
agar masyarakat mengerti budaya Paser melalui property pada milik masyarakat. 
dan hal ini bisa dijadikan salah satu aset kabupaten paser khususnya Disbudparpora
 jika ingin dikembangkan lagi 
Mungkin bisa menjadi obyek wisata lainnya yang bisa menambah koleksi 
aset Pemerintah Daerah andai itu di pugar. #(ppb)

Rabu, 09 April 2014

Advertising Banner

Nama Desa Se-Kecamatan Pasir Belengkong, Kab Paser

 
Photo Masjid Tertua Paser (Jami Nurul Ibadah) &
Photo Museum Keraton Sadurangas

Data Desa Se-Kecamatan Pasir Belengkong

1. Desa Lempesu
2. Desa Bekoso
3. Desa Olong Pinang (Tahun 2010)
4. Desa Damit
5. Desa Sangkuriman
6. Desa Pasir Belengkong
7. Desa Suliliran
8. Desa Suliliran Baru
9. Desa Laburan
10.Desa Laburan Baru
11.Desa Sunge Batu (Tahun 2010)
12.Desa Seniung Jaya
13.Desa Suatang
14.Desa Suatang Baru
15.Desa Suatang Keteban

Sumber : http://kantorcamatpasirbelengkong.blogspot.com/

SEJARAH KISAH PASER

Photo Museum Keraton Sadurangas

Di Kabupaten Paser pernah berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Paser dan dari berbagai versi yang sudah terbit dan beredar dalam berbagai naskah, ada yang menamakan Kerajaan Sadurangas dan Kerajaan Pasir Belengkong. Kata “Sadurangas” sebenarnya adalah istilah Kaka Pego yang artinya “menjembatani untuk menuju ajaran tauhid.” Sedangkan Pasir Belengkong merupakan nama gabungan dari dua desa yaitu desa Pasir Benuwo dan Desa Belengkong. Pada zaman jepang dua desa ini digabungkan menjadi satu yaitu Pasir Belengkong.

           Menurut sejarah, pada saat kerajaan semakin berkembang yang pada waktu itu pusat kerajaan berada di desa Lempesu. Panembahan Soleman berinisiatif memindahkan pusat kerajaan dari Lempesu ke Gunung Sari (sekarang Kecamatan Pasir Belengkong), karena lokasi tersebut dekat dengan perairan (sungai Kendilo). Dengan pemindahan ini maka semakin berkembanglah Kerajaan Paser di berbagai bidang sehingga akhirnya terjadi asimilasi penduduk dan kebudayaannya. Seorang keturunan raja bernama Aji Nyese Raja Muda terpikat dengan seorang pedagang besar dari Singapura. Pedagang tersebut bernama Anja warga Singapura keturunan Bugis, dia sangat kaya raya dan sampai sekarang pun kekayaannya masih tersisa di Singapura yaitu berupa pertanahan dan perumahan yang dikelola oleh pemerintah. Perkawinan antara Aji Nyese dengan raja banyak menghasilkan keturunan. Sampai sekarang empat orang keturunannya masih berada di Singapura dan satu orang berada di Tanah Grogot. Keadaan sekarang yang terjadi memang banyak keturunan raja-raja Paser yang masih menerima warisan dari Singapura yang jumlahnya tidak sedikit, sehingga banyak yang bisa membangun pertokoan maupun sarang burung wallet yang banyak diminati.
Kerajaan Paser berdiri pada tahun 630 M atau Tahun ke 9 Hijrah. Istilah Paser diambil dari beberapa kata Yaitu :
P = Penduk (kemari)
A  = Asal
S = Sama
E = Erai (Satu)
R = Rata (Berdiri sama tinggi duduk sama rata)
Etnis Paser berasal dari perpaduan 5 (lima) etnis yaitu :
1.       Etnis Lembuyut (sebelah barat)
2.       Etnis Migi (sebelah utara)
3.       Etnis Tajur (sebelah timur)
4.       Etnis Bukit Sunggit Buro Mato (sebelah selatan)
5.       Etnis Pematang (bagian tengah)
Putri Petong akhirnya menikah dengan Abu Mansyuh Indra Jaka Kesuma dari Kerajaan Majapahit yang beragama Budha, dan dari perkawinan itu melahirkan tiga orang anak, yaitu :
1.       Aji Mas Nata Berlindung
2.       Putri Aji Meter
3.       Aji Mas Pati Indra
Aji Mas Pati Indra dinobatkan menjadi raja untuk menggantikan Putri Petong dengan gelar  “ Aji Pati Benang Bulau Punggawa Botung Ria Pangeran Bung Langit Ngukup Ulun Deyo Raja Padang Bartinti”. Aji Mas Pati Indra ini lah yang memberi gelar kepada Kaka Pego yaitu “Kaka temindong Doyong” Artinya kuat malam. Dan sekarang Kaka Temindong Doyong adalah nama untuk kesenian daerah Paser. Sedangkan Aji Mas Nata Berlindung diangkat menjadi Ratu Agung atau Ketua Mahkamah.
Pada tahun 734 M/ 113 H datang seseorang yang membawa misi Islam sampai ke pelosok-pelosok daerah Paser yang bernama Saiyid Akhmad Khairuddin.  Beliau kemudian menikah dengan Aji Puteri Meter dan dikaruniai tiga orang anak yaitu :
1.       Saiyid Imam Mustafa (Laki-laki)
2.       Aji Puteri Ratna Beranak (perempuan)
3.       Kiyai Singa Raja (Laki-laki)
Saiyid Imam Mustafa dilantik oleh ayahnya menjadi Imam di negeri Paser, Kiayi Singa Raja dilantik ayahnya menjadi Pangeran di Batu Butok sekarang Kecamatan Muara Komam. Anak yang kedua menikah dengan Aji Mas Anom Indera bin Aji Mas Pati Indra yang kemudian mendapatkan anak bernama Pangeran Anom Singa Maulana. Pangeran Anom Singa Maulana dikaruniai anak bernama Panembahan Soleman yang kemudian beristrikan Dayang Isyah. Anaknya Penambahan Soleman antara lain :
1.       Panembahan Koening
2.       Penambahan Adam
3.       Aji Muhammad
Dari perkawinan antara Aji Puteri Meter dengan Akhmad Khairuddin (Imam Pawa) inilah awal dari masuknya Islam ke Kerajaan Paser.
Raja – raja yang memerintah di Kerajaan Paser sebelum masuknya Islam :
1.       Ratu Puteri Petong
2.       Aji Mas Pati Indra
3.       Aji Anom Indra
4.       Aji Anom Singa Maulana
5.       Aji Panembahan Soleman
Raja-raja yang memerintah di Kerajaan Paser sesudah masuknya Islam :
1.       Aji Muhammad Sultan
2.       Aji Ngara Gelar Sultan Sepuh
3.       Aji Panji Gelar Sultan Soleman
4.       Aji Geger Gelar Sultan Muhammad Syah II
5.       Aji Adil Gelar Sultan Adam
6.       Aji Sembilan Gelar Sultan Ibrahim Choliluddin I
7.       Aji Tenggara Gelar Sultan Sepuh II
8.       Aji Timur bin Aji Panji Sultan Mahmutan
9.       Aji Tiga Gelar Sultan Muhammad Ali
10.   Aji Karang Gelar Sultan Abdurrahman
11.   Aji Meja Gelar Sultan Ibrahim Chaliluddin II
Di Kesultanan Paser dua yang bergelar Muhammad, dua yang bergelar Sepuh dan dua yang bergelar Ibrahim.
Untuk tahun-tahun yang memerintah dari setiap raja tidak bisa dicantumkan karena catatan sejarah mengenai hal tersebut tidak ditemukan sampai sekarang. Kecuali tahun Puteri Petung lahir (630 M) dan tahun Puteri Petung resmi diangkat menjadi raja (652 M). Serta masuknya Islam tahun 734 M dan berakhirnya Kerajaan Paser tahun 1900 M.
Panglima-panglima di Kerajaan Paser :
1.       Aji Raden Bosi (Kiayi Singa Raja)
2.       Kiayi Raden Koening
3.       Kiayi Sual Pati
4.       Kiayi Marta Bumi
5.       Kiayi Damang Rawan
6.       Kiayi Pati Nata
7.       Kiayi Singa Raja
8.       Kiayi Bangso Yoedha
Imam imam di Kerajaan Paser
1.       Sayyid Imam Mustafa
2.       Sayyid Imam Maulana
3.       Awang Arifin
4.       Kiayi Mas Jaya Raya I
5.       Kiayi Mas Jaya Raya II
6.       Awang Bolol
7.       Awang Umar
8.       Awang Goela
SSumber http://kantorcamatpasirbelengkong.blogspot.com/