Senin, 29 Desember 2014

Danum Benuo Pemancingan di Kec. Pasir Belengkong nan Hijau


Photo Tempat Pemancingan di Kec. Pasir Belengkong yang juga menjadi Obyek wisatawan domestik

Sejak di buka tahun 2005 lalu Pemancingan yang luasnya sekitar satu hektar menjadi salah satu wisata andalan di kec. pasir belengkong karena bukan hanya di saat hari raya idul fitri atau idul adha namun pada hari libur banyak wisatawan domestik berdatangan dengan membawa sanak famili serta memberikan rasa tenang dan nyaman karena masih aman dari polusi jaraknya pun tak jauh dari keraton Sadurengas yang menjadi ikon Kab.Paser. hal ini menjadi wisata alternatif untuk hari libur sebagai pelepas penat dengan mancing bersama sanak saudara, kerabat, teman untuk berkunjung di Danum Benuo milik saudara Fatehuddin,,,

Rumah Kuno Bernama "Soraja" milik Raja Muda Paser (H. Aji Nyese Bin Aji Nata Kesuma Panembahan Soelaiman) Jaman Kerajaan Sadurengas

Photo Rumah Kuno Bernama  "Soraja" milik Raja Muda Paser (H. Aji Nyese Bin Aji Nata Kesuma Panembahan Soelaiman) Jaman Kerajaan Sadurengas 
yang masih kokoh sebagai bukti sejarah yang belum terjamah yang berada 
di kec Pasir Belengkong, Kab. Paser, Kaltim


Rumah Kuno Jaman Kejayaan Kerajaan Kabupaten Paser Yang Masih Asli Namun Belum Tersentuh Pemerintah akan lebih baik jika di pugar dan di bangun tanpa mengubah bentuk asli seperti semula,,,menjadi aset daerah,,,sebagai bahan pembelajaran anak didik sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan dan pariwisata. Rumah Kuno Bernama  "Soraja" milik Raja Muda Paser (H. Aji Nyese Bin Aji Nata Kesuma Panembahan Soelaiman) Jaman Kerajaan Sadurengas yang masih kokoh sebagai bukti sejarah yang belum terjamah yang berada di kec Pasir Belengkong, Kab. Paser, Kaltim

Selasa, 29 Juli 2014

Suasana Saat Hari Raya Idul Fitri Penuh Wisatawan Domestik di Pasir Belengkong


Sumber Photo Zona Paser





Tana paser, 29/7 Pemandangan kali ini sungguh sangat berbeda bahkan bisa dikatakan luar biasa karena jika pada hari biasa kecamatan pasir belengkong khususnya di Keraton Pasir Belengkong yang menjadi salah satu obyek wisata pengunjung bisa dihitung jari namun, tampak sangat berbeda dan begitu fenomena bisa di bilang sebuah tumpahan manusia dan limpahan berkah saat Lebaran hari ke-2 setelah idul fitri kebiasaan ini sungguh dari tahun ketahun semakin membludak sekitar ribuan pengunjung wisatawan domestik berbaur menjadi satu baik melihat museum keraton Sadurengas Masjid tertua di kabupaten paser (Masjid Jami' Nurul Ibadah atau obyek wisata lainnya meriam segentar bumi, batu indragiri, makam raja dan keturunannya, batu kilan yang penuh mistis, pemancingan, serta obyek wisata lainnya. para pengunjung masing masing membawa keluarga teman saudara atau berpasang-pasangan dengan tak mengurangi maknanya saling silaturahmi, hal ini menjadi tradisi yang terus menerus hingga saat ini tetap berlangsung disetiap tahunnya. banyak hiburan ditampilkan baik di tengah keramain pengunjung dengan panggung hiburan serta gambus pasir dengan musik tradisionalnya yang ada didalam keraton sangat menggoda serta mengusik telingan dan sangat unik serta tariannya yang begitu terkenal. (Sumber Zona Paser)

Museum Keraton Sadurengas Bukti Masa Kejayaan Kab. Paser Tempo Dulu

Suasana Masjid Tertua di Paser dan Keraton Sadurengas kebanggaan masyarakat paser khususnya warga pasir belengkong yang setiap tahunnya terus di banjiri wisatawan domestik.

Bantuan / CSR Pagar dari PT Kideco, Sayangnya Pagar ini ada tiang bertulis Kideco Mungkin Sebaiknya Polos

Jalan Jalur dua Keraton Sadurengas yang bersih dan rapi


Museum Keraton Pasir Belengkong Kebanggaan Kab. Paser


Senin, 14 April 2014

Berkunjung dan Ziarah di Makam Raja Paser di Pasir Belengkong


Photo Salah satu Raja Makam Raja Paser Sultan Adam

Sumber http://kesultanan_pasir.tripod.com/sadurangas/id10.html

NAMA RAJA / SULTAN PASIR (SADURANGAS) DAN
TAHUN MEMERINTAH
Versi Adjie Benni S.F.CH, A.Md.
NO.
 NAMA RAJA / SULTAN
 TAHUN
MEMERINTAH
1.
Ratu Putri Petung / Putri Di Dalam Petung (Sri Sukma Dewi Aria Manau Deng Giti)
1516 – 1567
2.
Raja Adjie Mas Patih Indra
1567 – 1607
3.
Raja Adjie Mas Anom Indra
1607 – 1644
4.
Raja Adjie Anom Singa Maulana
1644 – 1667
5.
Sultan Panembahan Sulaiman I (Adjie Perdana)
1667 – 1680
6.
Sultan Panembahan Adam I (Adjie Duwo)
1680 – 1705
7.
Sultan Adjie Muhammad Alamsyah (Adjie Geger)
1703 – 1726
La Madukelleng (Arung Matoa dari Wajo, Bugis, Makasar)
1726 – 1736
8.
Sultan Sepuh I Alamsyah (Adjie Negara)
1736 – 1766
9.*
Sultan Ibrahim Alam Syah (Adjie Sembilan)
1766 – 1786
Ratu Agung
1786 – 1788
10.
Sultan Dipati Anom Alamsyah (Adjie Dipati)
1788 – 1799
11.
Sultan Sulaiman II Alamsyah (Adjie Panji)
1799 – 1811
12.*
Sultan Ibrahim Alamsyah (Adjie Sembilan)
1811 – 1815
13.
Sultan Mahmud Han Alamsyah (Adjie Karang)
1815 – 1843
14.
Sultan Adam II Adjie Alamsyah (Adjie Adil)
1843 – 1853
15.
Sultan Sepuh II Alamsyah (Adjie Tenggara)
1853 – 1875
Pangeran Adjie Inggu (Putra Mahkota) putera Sultan Sepuh II Alamsyah (Adjie Tenggara)
1875 – 1876
16. a
Sultan Abdur Rahman Alamsyah (Adjie Timur Balam) putera Sultan  Adam II Adjie Alamsyah (Adjie Adil)
1876 – 1896 *
16. b
Sultan Muhammad Ali (Adjie Tiga) putera Sultan Mahmud Han Alamsyah (Adjie Karang)
1876 – 1898 **
Kevakuman pemerintahan kesultanan (diambil alih Pemerintah Belanda / VOC)
1898 – 1899
17.
Sultan Ibrahim Chaliluddin (Adjie Medje)
1899 – 1908

Catatan :
  1. Setelah wafatnya Sultan Adam II Adjie Alamsyah (Adjie Adil), berhubung anaknya yang laki-laki belum ada yang besar, maka pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri dengan dinobatkan menjadi Sultan Sepuh II Alamsyah (Adjie Tenggara).
  2. Pada tahun 1876 – 1896 Kerajaan Pasir terpecah menjadi 2 bagian, yaitu :
    • Sultan Abdur Rahman Alamsyah (Adjie Timur Balam)* dinobatkan oleh rakyat   menjadi Sultan di Benua (1876 - 1896)
    • Sultan Muhammad Ali (Adjie Tiga)** dinobatkan oleh Belanda menjadi Sultan di Muara Pasir (1876 – 1898)
  3. Mulai tahun 1896 Kerajaan Pasir (Sadurangas) bersatu kembali dibawah Sultan Muhammad Ali (Adjie Tiga)** setelah Sultan Abdur Rahman Alamsyah (Adjie Timur Balam)* pada tahun 1874 ditangkap pihak Belanda dan meninggal dunia secara mendadak.

SEBUTAN DAN GELAR DI KERAJAAN PASIR (SADURANGAS)
KALIMANTAN TIMUR
No.
Nama Lengkap
Sebutan
Gelar
Tahun
Memerintah
01
Sri Sukma Dewi binti Aria Manau Deng Giti
Ratu
Putri di Dalam Petung
1516 – 1567
02
Adjie Mas Patih Indra bin Abu Mansyur Indra Jaya
Raja
1567 – 1607
03
Adjie Mas Anom Indra bin Adjie Mas Patih Indra
Raja
1607 – 1644
04
Adjie Anom Singa Maulana bin Adjie Mas Anom Indra
Raja
1644 – 1667
05
Adjie Perdana bin Adjie Anom Singa Maulana
Sultan
Sulaiman I
06
Adjie Duwo bin Adjie Anom Singa Maulana
Sultan
Adam I
07
Adjie Geger bin Adjie Anom Singa Maulana
Sultan
Muhammad Alamsyah
….
La Madukelleng (Arung Matoa dari Wajo, Bugis)
08
Adjie Negara bin Adjie Geger
Sultan
Sepuh I Alamsyah
09
Adjie Sembilan bin Surya Nata Negara
Sultan
Ibrahim Alam Syah
10
Adjie Dipati bin Ibrahim Alamsyah
Sultan
Anom Alamsyah
11
Adjie Panji bin Ratu Agung
Sultan
Sulaiman II Alamsyah
12
Adjie Karang bin Adjie Masnad
Sultan
Mahmud Han Alamsyah
13
Adjie Adil bin Adjie Masnad
Sultan
Adam II Alamsyah
14
Adjie Tenggara bin Adjie Kemis
Sultan
Sepuh II Alamsyah
15
Adjie Timur Balam bin Adjie Adil
Sultan
Abdur Rahman Alamsyah
16
Adjie Tiga bin Adjie Karang
Sultan
Muhammad Ali
….
Kevakuman Pemerintahan Kesultanan (Diambil-alih Belanda)
……..
……..
1898 - 1899
17
Adjie Medje / Medjah bin Adjie Gapa
Sultan
Ibrahim Chaliluddin
1899 - 1908